Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skincare Routine yang Tepat untuk Wajah Glowing Sepanjang Hari

Jernih.my.id - Assalamu'alaikum. Kalau ngomongin skincare, aku tuh jadi inget cerita waktu dulu. Jaman sekolah, aku sering banget iri sama temen yang mukanya mulus kayak pantat bayi. Sementara aku? Jerawatan, kusam, pokoknya kayak donat gula yang nggak rata taburannya. Tapi yaudah lah, namanya juga dulu nggak ngerti skincare. Paling banter cuma cuci muka pakai sabun mandi. Ampun deh, kalau diinget sekarang, pengen cubit pipi sendiri sambil bilang, "Neng, skincare itu investasi, bukan sekadar gaya-gayaan!"

Skincare routine
Source: ideogram.ai

Sekarang, setelah jadi ibu rumah tangga yang alhamdulillah udah lebih ngerti dikit soal skincare, aku sadar penting banget buat punya rutinitas skincare yang pas. Apalagi kulit kita ini ibarat aset berharga, kan? Nggak mungkin juga dong nunggu glowing gara-gara pantulan cahaya wajan di dapur. Kalau mau kulit sehat dan kinclong sepanjang hari, ya kudu usaha. 

Jadi, aku mulai belajar dari nol. Mulai ngerti bedanya toner sama serum, paham pentingnya sunscreen, sampai nyobain masker alami buat ngasih nutrisi ke kulit. Ternyata, skincare itu nggak cuma soal kecantikan, tapi juga bentuk cinta sama diri sendiri. Karena jujur, jadi ibu tuh kadang bikin lupa buat sayang sama diri sendiri, ya nggak? Makanya sekarang aku lebih disiplin sama rutinitas skincare. Rasanya puas banget ngelihat kulit pelan-pelan jadi lebih sehat.  

Eh, tapi nggak usah bayangin aku jadi glowing kayak artis Korea, ya. Tetep aja ada hari-hari di mana muka ngambek. Tapi setidaknya, aku udah nggak kayak donat gula lagi. Kalau sekarang sih, lebih mirip roti tawar, polos tapi enak kalau dikasih selai!

1. Pahami Dulu Jenis Kulitmu

Kunci skincare itu mirip banget kayak milih baju atau kain jilbab—kalau salah bahan, pasti nggak nyaman dipakai. Kulit itu kan beda-beda, ada yang oily, dry, kombinasi, atau sensitif. Aku sendiri punya kulit kombinasi: T-zone berminyak kayak kilang minyak, tapi pipi malah kering kayak gurun Sahara. Kebayang kan betapa ribetnya?  

Dulu aku pernah asal coba produk yang katanya bikin glowing, eh bukannya glowing malah breakout parah. Muka jadi penuh jerawat kecil, merah-merah kayak kepiting rebus. Dari situ aku kapok. Jadi sekarang, sebelum beli produk, aku selalu baca labelnya, cari tahu review-nya, dan pastikan cocok sama kebutuhan kulitku. Jangan sampai salah langkah lagi!

2. Basic Skincare Itu Wajib Banget

Kalau mau kulit sehat dan glowing, nggak bisa langsung lompat ke tahap-tahap canggih kayak pakai retinol atau peeling. Basic skincare itu fondasi yang harus kokoh dulu. Aku belajar ini dari beauty influencer favoritku yang selalu bilang, “Start small but consistent.” Jadi aku sekarang nggak pernah skip tiga langkah dasar ini:  
  • Cleansing: Ini tahap paling dasar tapi super penting. Apalagi buat aku yang tiap hari berkutat di dapur bikin pempek sama tekwan. Minyak goreng, debu, asap masakan—semua itu musuh besar kulit. Aku biasanya pakai gel cleanser yang gentle supaya muka bersih tanpa terasa kering.  
  • Toning: Banyak yang masih mikir toner itu cuma tambahan, padahal ini penting banget buat menyeimbangkan pH kulit. Aku pilih toner yang hydrating dengan kandungan niacinamide, biar pori-pori lebih kalem dan kulit terasa lembut.  
  • Moisturizing: Kulit butuh kelembapan, terlepas dari jenis kulitmu. Moisturizer itu ibarat air minum buat kulit. Aku suka pakai yang teksturnya ringan dan cepat meresap, jadi muka nggak terasa lengket.  
Oh iya, kalau pagi hari, aku selalu tambahin sunscreen. Ini step yang nggak boleh dilewatkan, meskipun cuma mau jemur pakaian di halaman. Sunscreen itu pelindung kulit dari sinar UV, biar nggak gampang kusam atau muncul flek hitam. Jadi, nggak ada alasan buat skip sunscreen. Kalau masih males, bayangin aja kulitmu nanti belang kayak zebra crossing—nggak lucu kan?  

Intinya Apa? Nggak perlu langsung borong semua produk skincare yang lagi hype. Mulai dari mengenali jenis kulitmu, terus rutin lakukan basic skincare. Kalau udah konsisten, kulitmu pasti kasih hasil yang lebih baik. Ingat, skincare itu maraton, bukan sprint. Jadi sabar dan telaten ya!

3. Skincare Pagi dan Malam Itu Beda, Lho!  

Percaya nggak percaya, skincare pagi dan malam itu kayak pasangan LDR—mirip-mirip tapi sebenarnya beda tujuan. Kalau pagi, fokusnya lebih ke perlindungan karena kita bakal terpapar sinar matahari, debu, dan polusi. Sedangkan malam, waktunya kulit regenerasi, jadi skincare-nya lebih mendalam dan menenangkan.  

Pagi hari:

Rutinitasnya simpel aja, nggak perlu ribet. Aku cuma pakai cleanser, toner, moisturizer, dan tentu aja sunscreen. Sunscreen itu ibarat bodyguard kulit, yang melindungi dari sinar UV biar nggak muncul flek hitam atau tanda penuaan dini. Kalau lagi rajin, aku tambahin serum dengan kandungan antioksidan, biasanya yang ada vitamin C-nya. Biar kulit makin cerah dan segar, siap beraktivitas.  

Malam hari:

Malam itu waktu emas buat kulit. Setelah seharian kerja keras, kulit kita butuh istirahat dan perbaikan. Jadi, aku tambahin langkah ekstra kayak pakai serum dan masker. Serum favoritku yang mengandung vitamin C. Menurut buku The Skincare Bible karya Dr. Anjali Mahto, vitamin C itu nggak cuma mencerahkan tapi juga bisa membantu meratakan warna kulit. Kalau lagi punya waktu luang, aku suka pakai masker seminggu dua kali. Masker favoritku yang organik dari Palembang, bahannya bubuk kopi asli. Wanginya? Uh, kayak lagi di coffee shop!  

Oh ya, tips tambahan: jangan lupa double cleansing kalau habis pakai makeup atau sunscreen. Ini penting banget buat memastikan kulit benar-benar bersih sebelum lanjut ke produk lainnya.

4. Hindari Skincare Berlebihan, Yuk! 

Ini pelajaran berharga yang aku dapat dari pengalaman pahit. Dulu aku suka banget pakai terlalu banyak produk sekaligus, sampai akhirnya kulitku over-exfoliate. Hasilnya? Merah-merah, perih, dan malah bikin breakout. Kebayang kan rasanya? Sejak saat itu, aku jadi lebih hati-hati.  

Prinsipku sekarang: less is more. Pakai skincare itu kayak masak cuko pempek. Kalau kebanyakan bahan, bukannya enak malah aneh rasanya. Jadi, aku fokus ke kebutuhan kulitku aja. Nggak perlu ikut-ikutan tren skincare yang nggak jelas manfaatnya. Kalau ada produk baru, aku selalu coba dulu sedikit untuk lihat reaksinya. Lebih baik telaten daripada buru-buru tapi hasilnya malah bikin kulit stres.  

Intinya, jangan terlalu ambisius. Cukup penuhi kebutuhan kulitmu sesuai kondisinya. Kulit yang sehat itu bukan berarti harus pakai produk mahal atau banyak, tapi yang penting cocok dan konsisten!

5. Tetap Bahagia dan Minum Air Putih

Percaya nggak percaya, skincare yang paling ampuh itu justru berasal dari kebiasaan sehari-hari. Salah satunya ya, minum air putih minimal dua liter sehari. Katanya sih, biar kulit tetap terhidrasi dari dalam. Tapi jujur aja, aku kadang suka curang. Bukannya minum air putih, aku malah pilih es kietna atau es kacang merah—kan cairan juga, ya kan? Tapi jangan ditiru kebanyakan, nanti malah kebanyakan gula.  

Selain itu, aku selalu berusaha buat stay happy. Stress itu nggak cuma bikin hati sumpek, tapi juga bikin kulit jadi kusam. Jadi, aku usahain buat menikmati proses hidup, termasuk perawatan kulit. Ada satu kalimat dari film Eat Pray Love yang selalu aku inget: “You have to stop wearing your wishbone where your backbone ought to be.” Intinya, berhenti terlalu banyak berharap dan mulai bertindak sesuai kemampuan kita sekarang.  

6. Pengalaman Lucu Waktu Salah Skincare

Ini nih momen yang nggak bakal aku lupain. Waktu itu aku pertama kali coba exfoliating toner gara-gara lihat review beauty blogger. Katanya, exfoliating toner bikin kulit glowing. Aku semangat banget, sampai-sampai pakainya tiap hari. Hasilnya? Bukannya glowing, kulitku malah ngelupas parah sampai merah-merah. Suamiku, dengan gaya bercandanya, bilang, “Dek, pipimu abis kena kertas amplas, ya?” Malu banget rasanya, tapi juga jadi pelajaran penting.  

Sejak kejadian itu, aku jadi lebih hati-hati. Exfoliating toner ternyata nggak boleh sering-sering, cukup seminggu 2-3 kali. Kalau nggak, bukannya memperbaiki, malah merusak lapisan kulit kita.  

7. Tips Tambahan buat Ibu Rumah Tangga

Buat ibu-ibu yang waktunya lebih banyak di dapur kayak aku, skincare itu nggak perlu ribet kok. Yang penting konsisten. Kadang aku juga suka eksperimen bikin masker alami. Salah satu resep andalanku masker kunyit campur madu. Pas dipakai, muka jadi segar dan cerah. Tapi inget, habis pakai masker kunyit, cuci muka yang bersih biar nggak kuning kayak tahu goreng, ya!  

Selain itu, jangan lupa untuk pakai pelembap setelah selesai masak atau bersih-bersih. Uap panas dari dapur itu bisa bikin kulit kering tanpa sadar. Jadi, meskipun sibuk, usahakan tetap rawat kulit. Sesederhana pakai sunscreen dan pelembap aja udah cukup kalau lagi nggak sempat.  

Akhir Kata

Skincare itu bukan soal ikut-ikutan tren, apalagi beli produk yang nggak sesuai kebutuhan. Yang penting kita ngerti apa yang kulit kita butuhkan. Dan yang nggak kalah penting: kulit glowing itu nggak harus putih. Kulit sehat dan terawat itu udah lebih dari cukup.  

Tips terakhir dariku: embrace your natural beauty. Cantik itu relatif, tapi percaya diri itu mutlak. Jangan lupa, skincare itu perjalanan, bukan perlombaan. Jadi, nikmati aja prosesnya. Kalau ada yang mau diskusi soal skincare, tinggal komen aja. Siapa tau bisa saling belajar, ya kan?

Posting Komentar untuk "Skincare Routine yang Tepat untuk Wajah Glowing Sepanjang Hari"