Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Abaikan Musuhmu, Sibukkan Dirimu dengan Kebaikan

Jernih.my.id - Assalamu'alaikum. Kehidupan nggak selalu berjalan mulus. Kadang kita ketemu sama orang yang, entah kenapa, kayak punya misi khusus buat bikin kita susah. Mereka mungkin ngomongin kita di belakang, sengaja nyindir, atau bahkan secara terang-terangan cari ribut. Meski kita tahu bahwa konflik itu nggak sehat, kadang kita tetep aja kebawa emosi, pengen balas, atau setidaknya memberi reaksi. Padahal, meladeni orang kayak gini hanya bikin energi kita terkuras sia-sia.

Kacamata
Source: unsplash.com

Daripada terjebak dalam siklus negatif yang nggak ada habisnya, mending fokus sama hal-hal yang lebih baik dan lebih positif. Inilah kenapa kita perlu mengabaikan musuh dan sibukkan diri dengan kebaikan. Bukan berarti kita kalah, tapi justru kita menang karena nggak terjebak di permainan mereka. Yuk, kita bahas kenapa strategi ini jauh lebih bijak dan berdampak positif!

1. Nggak Ada Untungnya Meladeni Musuh

Coba deh pikir, apa untungnya meladeni orang yang nggak suka sama kita? Apa kita bakal merasa lebih baik? Apa masalahnya bakal selesai? Kebanyakan, malah makin ruwet. Orang yang memang niatnya buruk biasanya nggak akan berhenti hanya karena kita merespons. Yang ada, mereka makin seneng karena merasa berhasil bikin kita marah atau kesal. Meladeni orang kayak gini sama aja dengan menghabiskan energi buat hal yang nggak ada manfaatnya.

Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan kita dalam Surah Al-Furqan [25:63]:

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا

"Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan 'salam'."

Ayat ini ngajarin kita buat tetap tenang dan nggak terpancing sama orang yang sengaja memancing emosi. Lebih baik kita mengucap "salam" alias damai aja daripada ikut-ikutan dalam lingkaran konflik yang nggak ada habisnya.

2. Waktu Itu Berharga, Jangan Dibuang Buat Hal Negatif

Kita cuma punya 24 jam sehari, dan waktu nggak bisa diulang. Kalau kita sibuk mikirin gimana cara balas dendam atau sekadar meladeni omongan negatif orang lain, kita cuma buang-buang waktu berharga. Daripada fokus sama hal negatif, kenapa nggak alihkan energi kita buat hal-hal yang lebih produktif?

Kamu bisa mulai dari hal kecil, seperti belajar hal baru, membantu orang lain, atau mengejar passion yang selama ini tertunda. Percaya deh, ketika kamu sibuk melakukan kebaikan, kamu nggak akan punya waktu lagi buat mikirin orang-orang yang bikin kesal.

Hadits Nabi Muhammad SAW juga bilang, "Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari dan Muslim).

Artinya, kalau kita sibuk berbuat baik, kasih sayang dan energi positif akan datang balik ke kita. Dan ini jauh lebih berharga daripada meladeni konflik yang nggak ada manfaatnya.

3. Kebaikan Itu Menular

Kita sering lupa bahwa apa yang kita lakukan itu menular. Kalau kita sibuk berbuat baik, orang-orang di sekitar kita juga bisa terinspirasi buat ikut berbuat baik. Lingkungan kita jadi lebih positif, dan hidup pun terasa lebih damai.

Sebaliknya, kalau kita sibuk meladeni musuh atau orang yang suka bikin masalah, kita justru sedang memupuk energi negatif. Energi ini bisa menular ke orang lain juga, dan akhirnya kita malah terjebak di lingkaran drama yang nggak perlu. Jadi, buat apa buang-buang waktu untuk hal yang negatif kalau kita bisa menyebarkan kebaikan?

4. Mengabaikan Musuh = Mengambil Kendali

Pernah dengar istilah "Don’t feed the trolls"? Ini sering dipakai di dunia digital, tapi juga berlaku di kehidupan nyata. Orang yang suka bikin masalah itu seperti troll. Mereka sengaja memprovokasi biar kita terpancing emosi. Tapi, ketika kita nggak merespons, mereka justru kehilangan kekuatan. Mereka jadi bingung karena nggak dapat reaksi yang diharapkan.

Dengan mengabaikan musuh, kita sebenarnya sedang mengambil kendali atas situasi. Kita nggak membiarkan mereka mengatur emosi dan reaksi kita. Ini bukan berarti kita lemah atau takut, tapi justru sebaliknya, kita kuat karena nggak membiarkan hal-hal negatif menguasai diri kita.

5. Fokus Pada Kebaikan Membuat Hidup Lebih Tenang

Ketika kamu sibuk melakukan kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, kamu akan merasakan kedamaian batin. Hidup jadi lebih ringan karena nggak ada beban emosional yang harus dipikul. Setiap kali kamu membantu orang lain, belajar hal baru, atau meraih prestasi kecil, kamu akan merasa lebih berharga dan bahagia.

Kebaikan yang kita lakukan juga akan kembali kepada kita dalam bentuk yang tak terduga. Bisa jadi dalam bentuk ketenangan hati, rezeki, atau hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar kita. Jadi, kenapa harus repot-repot meladeni orang yang bikin masalah kalau kita bisa sibuk berbuat baik dan meraih kebahagiaan?

6. Latih Diri Untuk Sabar dan Ikhlas

Mengabaikan musuh memang nggak mudah, terutama kalau kita sudah terlanjur kesal. Tapi, ini adalah latihan kesabaran dan keikhlasan. Semakin sering kita melatih diri untuk bersabar dan ikhlas, semakin mudah kita menghadapi situasi sulit di masa depan.

Allah juga berjanji bahwa orang yang sabar akan mendapatkan balasan yang luar biasa. Dalam Al-Qur'an, Surah Az-Zumar [39:10], Allah berfirman:

وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."

Jadi, dengan bersabar dan ikhlas, kita bukan hanya mendapatkan ketenangan batin, tapi juga pahala yang tak terhingga dari Allah.

Tips Mengabaikan Musuh dan Fokus ke Kebaikan:

  • Jangan baper. Kadang, musuh atau orang yang sengaja cari masalah cuma mau lihat kita marah. Jangan kasih mereka kepuasan itu. Tetap tenang dan jangan terlalu ambil hati.
  • Fokus pada tujuan hidup. Punya tujuan yang jelas bikin kita lebih fokus pada hal-hal yang penting. Jadi, saat ada orang yang mengganggu, kita lebih mudah mengabaikannya karena kita tahu apa yang kita kejar.
  • Pilih lingkungan yang positif. Bergaul dengan orang-orang yang membawa pengaruh positif akan mempermudah kita untuk tetap fokus pada kebaikan dan mengabaikan hal-hal negatif.
  • Ingat selalu bahwa Allah Maha Melihat. Kita nggak perlu membalas dendam, karena Allah yang Maha Adil. Dia tahu apa yang kita alami, dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal.

Kesimpulan

Dalam hidup, kita akan selalu bertemu dengan orang-orang yang nggak suka sama kita. Tapi, meladeni mereka hanya akan membuat hidup kita penuh konflik dan drama yang nggak ada manfaatnya. Lebih baik kita abaikan mereka dan sibuk dengan kebaikan. Selain bikin hidup lebih tenang, kebaikan yang kita lakukan juga akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lebih baik.

Jadi, mari fokus memperbaiki diri, melakukan kebaikan, dan biarkan musuh kita lelah dengan permainan mereka sendiri. Hidup ini terlalu berharga untuk dihabiskan dengan hal-hal negatif, bukan? Allahu muwafiq. 

Posting Komentar untuk "Abaikan Musuhmu, Sibukkan Dirimu dengan Kebaikan"